JAKARTA - PT Pertamina (Persero) baru saja
merevisi kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram (kg) sebesar Rp1.000 per kg dan
mulai berlaku hari ini. Kenaikan harga tersebut rata-rata Rp14.200 per tabung.
Dengan demikian harga per tabung elpiji non subsidi 12 kg di tingkat agen menjadi berkisar antara Rp89.000 hingga Rp120.100 per tabung.
Salah satu agen resmi penjual elpiji 12kg, PT Satria Bakti Pertiwi yang ditemui Okezone di kawasan Rawasari, Jakarta Timur, mengaku mengalami kerugian sekitar Rp2 juta dengan revisi kenaikan harga elpiji ini.
"Ada dampaknya, karena kami ada stok gas elpiji 12 kg yang harga naik kemarin dari tanggal 1-6 Januari, dari 180 tabung, sisa 67 tabung jadi sekitar Rp2 juta," ucap Staf Administrasi Satria Bakti Pertiwi, Indri kepada Okezone di Jakarta, Selasa (7/1/2013).
Indri menjelaskan, walaupun sudah merugi, pihaknya tetap menjual harga gas elpiji 12 kg yang sudah ditentukan oleh Pertamina.
"Kami sedang meeting dengan manajemen, tapi tetap kami jual harga Rp90.500 per tabung sesuai arahan Pertamina," sambungnya.
Lanjut Indri mengungkapkan, pihaknya berharap tidak ada kenaikan harga gas elpiji 12 kg dan lebih setuju dengan kenaikan Rp1.000 per kg.
"Kita ikuti Pertamina saja, kalau naik ya naik, kalau turun ya turun. Tapi naiknya sedang-sedang saja, kalau tembus Rp150 ribu nanti bisa beralih ke 3 kg," paparnya.
Menurutnya, walaupun harga gas elpiji mengalami penurunan, konsumen yang ingin membeli gas elpiji masih tidak terlalu banyak.
"Konsumen kami lebih banyak pengecer dan toko-toko. Sekarang pesannnya belum banyak, masih survei harga saja," pungkasnya. (kie) (wdi)
Dengan demikian harga per tabung elpiji non subsidi 12 kg di tingkat agen menjadi berkisar antara Rp89.000 hingga Rp120.100 per tabung.
Salah satu agen resmi penjual elpiji 12kg, PT Satria Bakti Pertiwi yang ditemui Okezone di kawasan Rawasari, Jakarta Timur, mengaku mengalami kerugian sekitar Rp2 juta dengan revisi kenaikan harga elpiji ini.
"Ada dampaknya, karena kami ada stok gas elpiji 12 kg yang harga naik kemarin dari tanggal 1-6 Januari, dari 180 tabung, sisa 67 tabung jadi sekitar Rp2 juta," ucap Staf Administrasi Satria Bakti Pertiwi, Indri kepada Okezone di Jakarta, Selasa (7/1/2013).
Indri menjelaskan, walaupun sudah merugi, pihaknya tetap menjual harga gas elpiji 12 kg yang sudah ditentukan oleh Pertamina.
"Kami sedang meeting dengan manajemen, tapi tetap kami jual harga Rp90.500 per tabung sesuai arahan Pertamina," sambungnya.
Lanjut Indri mengungkapkan, pihaknya berharap tidak ada kenaikan harga gas elpiji 12 kg dan lebih setuju dengan kenaikan Rp1.000 per kg.
"Kita ikuti Pertamina saja, kalau naik ya naik, kalau turun ya turun. Tapi naiknya sedang-sedang saja, kalau tembus Rp150 ribu nanti bisa beralih ke 3 kg," paparnya.
Menurutnya, walaupun harga gas elpiji mengalami penurunan, konsumen yang ingin membeli gas elpiji masih tidak terlalu banyak.
"Konsumen kami lebih banyak pengecer dan toko-toko. Sekarang pesannnya belum banyak, masih survei harga saja," pungkasnya. (kie) (wdi)
Analisa:
Dari berita ini upaya pertamina merevisa harga gas elpijji 12 kg non
subsidi memberatkan agen gas karena agen gas mengalami kerugian sebesar kurang
lebih 2 juta di sebabkan masih ada sisa gas yang dibeli sebelum pertamina
merevisi harga gas. Dan walaupun pertamina sudah merevisi harga gas pesanan
pengecer dan took took masih belum banyak dan masih menyurvei harga saja.
Kesimpulan:
Kesimpulan yang saya tarik dari berita di atas adalah dga gas elpiji dengan pertamina
merevisi harga gas elpiji 12 kg banyak agen gas yg menyetok gas dengan harga
yang masih tinggi merugi. Dan jika
sampai tembus angka 150 ribu kemungkinan banyak masyarakat g beralih
menggunakan gas elpiji 3 kg.
sumber: http://economy.okezone.com/read/2014/01/07/19/922803/agen-gas-ini-rugi-rp2-juta-gara-gara-gas-12-kg
Thank you for nice information
BalasHapusKunjungi Website kami :
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/rektek/index