Pages

Rabu, 08 Januari 2014

PPM (Praktek Pengabdian Masyarakat)

Assalamualaikum Wr.Wb

     Saya ingin bercerita tentang pengalaman saya pada waktu jadi santriwati senior di pondok pesantren darunnajah. Jadi syarat kelulusan kita harus mengikuti acara yg bernama PPM singkatan dari Praktek Pengabdian Masyarakat yang pada waktu itu diadakan di daerah Kuningan Jawa Barat.
     Saya dan teman2 saya yg berjumalh 9 orang serta 2 orang pembimbing di tempatkan di desa Windusari
disana kegiatan kami mengabdi pada masyarakat desa windusari seperti mengadakan lomba untuk warga sekitar, mengajar bahasa arab dan inggris, mengajarkan mengaji, ikut serta kerja bakti bersama warga sekitar, mengikuti pengajian dan lain lain. Karena kami tinggal di desa untuk membeli keperluan harus turun gunung terlebih dahulu karena desa yang kami tempati berada di atas gunung dah tidak ada kendaraan selain ojek dan itu lumayan mahal, jadi disana kami diajarkan untuk hidup sederhana dan apa adanya mensyukuri yang telah dimiliki sekarang.
     Disana kami tinggal dirumah warga dan setiap harinya kami membuka taman baca untuk anak-anak desa windusari. Banyak pelajaran yg bisa diambil seperti kita belajar menjadi sederhana, kekeluargaan, belajar sabar menghadapi sifat orang yang berbeda-beda.


Selasa, 07 Januari 2014

Agen Gas Ini Rugi Rp2 Juta Gara-Gara Gas 12 Kg



JAKARTA - PT Pertamina (Persero) baru saja merevisi kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram (kg) sebesar Rp1.000 per kg dan mulai berlaku hari ini. Kenaikan harga tersebut rata-rata Rp14.200 per tabung.

Dengan demikian harga per tabung elpiji non subsidi 12 kg di tingkat agen menjadi berkisar antara Rp89.000 hingga Rp120.100 per tabung.

Salah satu agen resmi penjual elpiji 12kg, PT Satria Bakti Pertiwi yang ditemui Okezone di kawasan Rawasari, Jakarta Timur, mengaku mengalami kerugian sekitar Rp2 juta dengan revisi kenaikan harga elpiji ini.

"Ada dampaknya, karena kami ada stok gas elpiji 12 kg yang harga naik kemarin dari tanggal 1-6 Januari, dari 180 tabung, sisa 67 tabung jadi sekitar Rp2 juta," ucap Staf Administrasi Satria Bakti Pertiwi, Indri kepada Okezone di Jakarta, Selasa (7/1/2013).

Indri menjelaskan, walaupun sudah merugi, pihaknya tetap menjual harga gas elpiji 12 kg yang sudah ditentukan oleh Pertamina.

"Kami sedang meeting dengan manajemen, tapi tetap kami jual harga Rp90.500 per tabung sesuai arahan Pertamina," sambungnya.

Lanjut Indri mengungkapkan, pihaknya berharap tidak ada kenaikan harga gas elpiji 12 kg dan lebih setuju dengan kenaikan Rp1.000 per kg.

"Kita ikuti Pertamina saja, kalau naik ya naik, kalau turun ya turun. Tapi naiknya sedang-sedang saja, kalau tembus Rp150 ribu nanti bisa beralih ke 3 kg," paparnya.

Menurutnya, walaupun harga gas elpiji mengalami penurunan, konsumen yang ingin membeli gas elpiji masih tidak terlalu banyak.

"Konsumen kami lebih banyak pengecer dan toko-toko. Sekarang pesannnya belum banyak, masih survei harga saja," pungkasnya. (kie) (wdi)



Analisa:
Dari berita ini upaya pertamina merevisa harga gas elpijji 12 kg non subsidi memberatkan agen gas karena agen gas mengalami kerugian sebesar kurang lebih 2 juta di sebabkan masih ada sisa gas yang dibeli sebelum pertamina merevisi harga gas. Dan walaupun pertamina sudah merevisi harga gas pesanan pengecer dan took took masih belum banyak dan masih menyurvei harga saja.

Kesimpulan:
Kesimpulan yang saya tarik dari berita di atas  adalah dga gas elpiji dengan pertamina merevisi harga gas elpiji 12 kg banyak agen gas yg menyetok gas dengan harga yang masih  tinggi merugi. Dan jika sampai tembus angka 150 ribu kemungkinan banyak masyarakat g beralih menggunakan gas elpiji 3 kg.


sumber: http://economy.okezone.com/read/2014/01/07/19/922803/agen-gas-ini-rugi-rp2-juta-gara-gara-gas-12-kg