Ø Pengertian Cinta Kasih
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa
sangat suka (kepada) atau (rasa) saying (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih
atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih
hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta
kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai
dengan menaruh belas kasih.
Ø Pengertian cinta kasih menurut Islam
Di dalam
kitab suci Alquran, ditemukan adanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam
jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan
rendah. Tingkatan cinta tersebut di atas adalah berdasarkan firman Allah SWT
dalam surah at-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut :
Katakanlah :
jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan
rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai daripada
Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah
mendantangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
fasik.
Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan
Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara,
istri/suami dan kerabat harta dan tempat tinggal.
Hakekat
cinta menengah adalah suatu energy yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Ia
timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan,
atau persahabatan. Karenanya hubungan cinta, kasih sayang dan kesetiaan
diantara mereka, semakin akrab.
Cinta terbagi menjadi 8 menurut
Al-Qur’an
·
Cinta
Mawaddah: yaitu cinta yang menggebu-gebu dan membara. Orang yang memiliki
cinta jenis ini inginnya selalu berdua dan tak ingin berpisah. Selalu ingin
memuaskan dahaga cintanya bahkan hampir tidak bisa berfikir yang lain.
·
Cinta
Rahmah: yaitu cinta yang penuh akan kasih sayang, pengorbanan dan perlindungan.
Orang yang memiliki cinta ini akan lebih memikirkan orang yang dicintainya
daripada dirinya sendiri. Dipikirannya yang penting adalah kebahagiaan sang
kekasih meskipun ia harus menderita.
·
Cinta
Mail: yaitu cinta yang sementara sangat membara. Dan sangat menyedot perhatian
tanpa memperhatikan hal-hal penting lainnya. Menurut Al-Qur’an disebut juga
dalam konteks poligami. Karna ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda akan
cenderung mengabaikan yang lama.
·
Cinta
Syaghaf: yaitu cinta alami yang sangat mendalam dan sangat memabukkan. Orang
yang terkena cinta ini akan seperti orang gila, lupa diri bahkan tidak
menyadari apa yang dilakukannya.
·
Cinta
Ra’fah: yaitu rasa kasih sayang yang melebihi norma kebenaran. Misalnya: karna
rasa kasih sayang dan kasihan yang berlebihan melihat anaknya tidur terlelap
seorang bapak tidak tega dan tidak jadi membangunkan anaknya untuk Sholat.
·
Cinta
Shobwah: yaitu cinta buta, cinta ini akan mendorong perilaku menyimpang dan
tidak akan bisa mengelak.
·
Cinta
Syauq (Rindu): yaitu pengembaraan hati kepada kekasih dan kobaran cinta didalam
hati sang pecinta.
·
Cinta
Kulfah: yaitu perasaan cinta yang disertai kesadaran akan hal-hal positif meski
itu sulit
Cinta menurut agama Kristen yaitu :
Cinta adalah cinta kasih antara sesama dimana kita diajarkan
untuk mencintai sesama tanpa membedakan agama, ras, latar belakang. Dan saling
menghargai satu sama lain. Perintah. Allah yang terutama ialah:
(Matius 12:29-31), “Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu.”
(Matius 12:29-31), “Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu.”
“Cintailah
sesama manusia seperti dirimu sendiri.”
Ø Korintus
13:4. Kasih
itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan
tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Ø Matius
5:44 Tetapi
Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.
Cinta menurut agama Hindu
Agama Hindu
adalah agama Wahyu dan agama alami. Oleh karena itu, ia adalah agama Cinta
Kasih. Agama yang amat luwes, agama yang berdasarkan pada Cinta Kasih, agama
yang memiliki tujuan Cinta Kasih, dan juga agama yang dijalankan di dalam Cinta
Kasih. Agama Hindu amat mementingkan pengembangan cinta kasih bukan hanya
kepada sesama umat manusia tetapi kepada sesama makhluk hidup. Cinta kasih
kepada sesama anggota keluarga, kepada sesama umat manusia tidak dipandang
sebaga cinta kasih yang istimewa. Kesadaran bahwa seluruh dunia adalah sebuah
keluarga besar sangat membantu orang untuk mengembangkan cinta kasih universal
ini.
Dia adalah
puncak cinta kasih di dunia ini, merupakan landasan penting untuk mengembangkan
Prema Bhakti atau cinta kasih rohani kepada Tuhan yang Maha Esa. Cinta
kasih universal dalam beberapa kitab suci disebutkan sebagai ciri, hiasan dan
sifat-sifat agung orang-orang suci atau para Sadhu. Titiksavah
karunikahsuhrdah sarva-dehinamajata-satravah santahsadhavah sadhu-bhusanah
Ciri-ciri
atau hiasan dari seorang Sadhu atau orang suci adalah ia harus memiliki
sifat-sifat senantiasa damai, memiliki toleransi besar, penuh karunia, bersifat
berteman dengan seluruh makhluk hidup, tidak mempunyai musuh, hidupnya selalu
didasarkan pada kitab suci dan segala kepribadiannya terpuji. Yajur Veda
juga menegaskan hal yang sama:mitrasya ma caksusa sarvani bhutani samiksantamamitrasyaham
caksusa sarvani bhutani samiksemitrasya caksusa samiksyamahe “Semoga semua
makhluk hidup melihatku dengan pandangan sebagai teman, semoga aku melihat
semua makhluk hidup dengan pandangan sebagai seorang teman, semoga kami melihat
satu sama lainnya dengan pandangan sebagai seorang teman.”
Cinta menurut agama Budha
Nikaya Pali
juga memuat satu kata cinta yang berbeda dengan cinta yang telah disebutkan di
atas, cinta kasih yang dipancarkan secara universal (tak terbatas) kepada semua
makhluk dan cinta kasih yang tanpa pamrih, yaitu: Metta.
Metta adalah
bagian pertama dari empat kediaman luhur (Brahma Vihara) atau empat keadaan
yang tidak terbatas (Apamanna). Bagian lainnya, yaitu Karuna (kasih sayang),
Mudita (simpatik), dan Upekkha (keseimbangan batin).
Metta adalah
rasa persaudaraan, persahabatan, pengorbanan, yang mendorong kemauan baik,
memandang makhluk lain sama dengan dirinya sendiri. Metta juga suatu keinginan
untuk membahagiakan makhluk lain dan menyingkirkan kebencian (dosa) serta
keinginan jahat (byapada).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar