I. Sebab
manusia mempunyai harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir
ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu
keluarga atau anggota masyarakat lainnya.
maka manusia
mempunyai harapan untuk Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Dengan
adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai
harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut
Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia
itu ialah :
a)
Kelangsungan hidup (survival)
b)
Keamanan (safety)
c)
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)\
d)
Diakui linkungan (status)
e)
Perwujudan cita – cita (self actualization)
I. Pengertian
Do’a
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati
untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya
Hakikat doa
adalah menunjukan ketergantungan kita kepada Tuhan dan berlepas diri daya dan
upaya mahkluk.
I.
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Tiga
teori kebenaran :
1) Teori
Koherensi atau konsistensi
Suatu
pernyataan diaggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten
dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2) Teori
Korespondensi
Suatu teori
yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang
dikandung pernyataan itu berkorenponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju
oleh pernyataan tersebut.
3) Teori
Pragmatis
Kebenanran
suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
II.
Kepercayaan dan Usaha untuk meningkatkannya
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan menjadi :
1.
Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya
dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan
kepadanya.
2.
Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati,
perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
3.
Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi
pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara
mempercayai pemerintah / negara.
4.
Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya
kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya
melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
Berbagai
usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha
itu bergantung kepada pribadi suatu kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu
antara lain :
1.
Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2.
Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3.
Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka
menolong, dermawan dan sebagainya.
4.
Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5.
Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar