Manusia dan
kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia
itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang
ada di daerah yang di tinggalinya.
Indonesia
adalah salah satu Negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang terbentang
di sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan
kebudayaan dari setiap suku di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat
menajubkan karena biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku
bangsanya, tetapi kita semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.
Manusia
dalam kehidupan kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia
adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Hubungan yang erat antara
manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan lebih jauh telah diungkapkan oleh
melvilie j. herkovits dan bronislaw mallinowski, yang mengemukakan bahwa
cultular determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat
ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.
Manusia
merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu
kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka kembangankan
dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi kebudayaan. Setiap
manusia juga memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, itu disebabkan mereka
memiliki pergaulan sendiri di wilayahnya sehingga manusia di manapun memiliki
kebudayaan yang berbeda masing-masing. Perbedaan kebudayaan disebabkan karna
perbedaan yang dimiliki seperti faktor Lingkungan, faktor alam, manusia itu
sendiri dan berbagai faktor lainnya yang menimbulkan Keberagaman budaya
tersebut Seiring dengan berkembangnya teknlogi informasi dan komunikasi yang
masuk ke Indonesia diharapkan dapat dapat memberikan pengaruh yang positif
terhadap kebudayaan masing – masing daerah, karena kebudayaan merupakan
jembatan yang menghubungkan dengan manusia yang lain.
Namun,
sesungguhnya sangat disayangkan apabila para generasi penerus bangsa tidak
mengetahui tentang kebudayaan dari setiap suku yang ada. Kebanyakan dari mereka
hanya mengetahui dan cukup mengerti tentang kebudayaan dari salah satu suku
yang ada di Indonesia, itu juga karena pembahasan yang sering dibahas selalu
mengambil contoh dari suku yang itu-itu saja. Jangankan tentang kebudayaan dari
setiap suku, teori tentang kebudayaan, unsure, sifat, substansi dan sebagai
saja masih banyak yang belum memahaminya.
MANUSIA
Manusia di
alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari
banyak segi.
Dalarn ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel
atom yang
membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia),
manusia
merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sarna
lain
dan
merupakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika), manusia merupakan mahluk biologis
yang yang
tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial,
manusia
merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap
kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). manusia merupakan
mahluk
sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi). mahluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan
(politik). mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat). dan
lain
sebagainya.
Dari
definisi-definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat
dipandang
dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Tctapi siapakah manusia
itu
sebenamya ? dengan berdasar pada uraian di atas tentu kita akan mengalami
kesulitan
dalam
menjawab pertanyaan tersebut, oleh karena itu kita kan mencoba mencrangkan
siapa
manusia itu
dari unsur-unsur yang membangun manusia.
Ada dua
pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur
yang
membangun manusia
1)
Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
a.
Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampat pada luarnya, dapat diraba dan
difoto, dan menempati ruang dan waktu ( hal
62)
b.
Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dcngan gerak (hal
66)
c.
Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara
spiritual dan
memahami
kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bcrsifat konseptual yang
menjadi pusat lahirnya kebudayaan (hal
77)
d.
Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
(hal 79).
( Asy'arie,
1992 hal : 62-84)
2)
Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a.
Biologis (Id), yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan
paling tidak nampak, Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang
menunjukkan ciri alami yang
irrasional
dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses
ketidaksadaran
(unconcious). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri,
tetapi
terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator
antara
insting Id dengan dunia luar. Terkukung dari realitas dan pengaruh sosial, Id
diatur oleh
prinsip kesenangan. mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus
dipenuhi
baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung
melalui
mimpi atau khayalan. Proses pemenuhan kepuasan yang disebutkan terakhir
yang
dilakukan secara tidak langsung disebut sebagai proses primer. Obyek yang
nyata dari
pemuasan kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan ditentukan oleh
tahap
psikoseksual dari perkembangan individual,
b.
Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali
dibedakan dari
Id, seringkali disebut sebagai kepribadian "eksekutif" karena
peranannya dalarn
menghubungkan
energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang
lain.
Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara
nyata
berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas, Ego
sadar akan
tuntunan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan
instingtual
Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima. Pencapaian
obyek-obyek
khusus untuk mengurangi energi libidinal dengan cara yang dalam
lingkungan
sosial dapat diterima disebut sebagai proses sekunder.
c.
Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kita-kira
pada
usia lima
tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal
dalam diri
individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego.
merupakan
kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah
agen yang
mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan
asimilasi
dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun positif
dari standar
moral tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukkan oleh superego.
Kode moral
positif disebut ego ideal. suatu perwakilan dari tingkah laku yang tepat
bagi
individu untuk dilakukan. Kesadaran membentuk aspek negatif dari superego.
dan
menentukan hal-hal mana yang tennasuk dala katagori tabu. yang mengatur
bahwa
penyimpangan dari aturan tersebut akan menyebabkan dikenakannya sangsi.
Superego dan
Id berada dalam kondisi konflik langsung. dan ego menjadi penengah
atau
mediator. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu
menghasilkan
kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terintemalisasi.
(Freud.
dalam Brennan. 1991; hal 205-206)
Dari uraian
di atas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan
antara
tindakan dan usur-unsur manusia. Seringkali, misalnya orang yang senang
terhadap
penyimpangan
terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih
dikendalikan
oleh Id dibanding super ego-nya, atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada
manusia,
misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka
umum, dapat
diterangkan dengan mengacu pada unsur nafs (kesadaran diri) yang dimiliki
oleh
manusia. Kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi
tingkah laku
manusia.
HAKEKAT MANUSIA
a. Mahluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan
yang utuh.
Tubuh adalah
materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak
abadi. Jika
manusia itu meninggal, tubuhnyahancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh,
tidak dapat
dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika manusia
meninggal,
jiwa lepas
dari tubuh dan kernbali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami
kebancuran.
Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerakdan sumber
kehidupan.
b. Mahluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempumaannya
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh
penciptanyadengan
akal, perasaan,dan kehendakyang terdapatdidalamjiwa manusia. Dengan
akal (ratio)
manusia rnampu menciptakanilmu pengetahuandan teknologi. Adanya nilai baik
dan buruk,
mengharuskan manusia mampu rnempertimbangkan.menilai dan berkehendak
menciptakan
kebenaran, keindahan. kebaikan atau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya
perasaan,
manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia
itu ada dua
macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah
rangsangan jasmani melalui pancaindra. tingkatnya rendah dan terdapat pada
manusia atau
binatang.
Ø Perasaan rohani adalah perasaan luhur
yang hanya terdapat pada manusia
misalnya :
1) Perasaan
intelektual. yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang
merasa
senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang
atau tidak
puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2) Perasaan
estetis.yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa
senang
apabila ia melihat atau mendengarsesuatuyang indah, sebaliknyatimbul perasaan
kesal
apabila tidak indah.
3) Perasaan
etis. yaituperasaanyang berkenaandengan kebaikan.Seseorangmerasa senang
apabila
sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4) Perasaan
diri. yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan
dari yang
lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi,
angkuh, dan
sombong, sebaliknyaapabila ada kekuranganpada dirinya ia merasa rendah
diri
(minder)
5) Perasaan
sosial, yaitu perasaan yang berkenaandengan kelompok atau korp atau hidup
bermasyarakat,
ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut
senang,
apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.
6) Perasaan
religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Seseorang
merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi
segala
perintah - Nya dan menjauhi larangan - Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar